Indoswara – Bojonegoro – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro siang tadi (12/09/22) menggelar aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di gedung DPRD Bojonegoro.
Menurut mereka keputusan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak bertentangan dengan slogan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 yang mengusung tema Pulih lebih cepat bangkit lebih kuat.
Dengan dinaikanya harga BBM bersubsidi justru langkah itu membuat warga yang berjuang dari keterpurukan ekonomi pasca pandemi kian terpuruk akibat imbas dari kenaikan harga BBM yang pastinya akan diikuti dengan harga kebutuhan lainya.
Dalam aksinya para mahasiswa sempat bersitegang dengan pihak kepolisian yang menjaga gerbang pintu masuk ke kantor DPRD Bojonegoro akibat mahasiswa memaksa untuk masuk ke gedung dewan.
Aksi saling dorong ini membuat para anggota dewan perakilan rakyat mempersilahkan para mahasiswa untuk berdiskusi dengan mereka. Saat memasuki ruang rapat paripurna ratusan mahasiswa langsung menguasai ruang rapat dengan memajang atribut maupun poster yang berisikan penolakan terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi.
Di dalam ruang rapat paripurna ratusan mahasiswa yang berdialog dengan 4 perwakilan anggota dewan merasa kecewa karna beberapa anggota dewan yang lain tidak ikut hadir dalam diskusi itu.
Para mahasiswa meminta kepada para anggota dewan untuk satu suara membela rakyat dan bukan kepentingan partai untuk menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Kami meminta agar ke 50 anggota dewan Bojonegoro ikut mendukung penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang kian menyengsarakan rakyat dengan membuat konfrensi pers yang menyatakan bahwa lembaga DPRD Bojonegoro ikut menolak kenaikan harga BBM bersubsidi” ujar Fahroni aziz kordinator lapangan aksi demo PMII Bojonegoro.
Setelah mendengar kesanggupan dari perwakilan anggota dewan yang berjanji pada tanggal 19 september esok seluruh anggota DPRD Bojonegoro akan membuat konfrensi Pers mendukung mereka untuk menolak kenaikan harga BBM membuat para mahasiswa ini akhirnya membubarkan diri.
Namun mereka mengancam jika pada waktu yang ditentukan para anggota DPRD Bojonegoro ingkar janji, maka para mahasiswa akan kembali menggelar aksi lebih besar dari pada hari ini.(mam/red).